KEGIATAN BELAJAR 2
MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR
Rendirahadityarr@gmail.com
Rendirahadityarr@gmail.com
A.
Pengertian Target Pasar
Target pasar (Target Market) adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi
sasaran pendekatan perusahaan agar mau membeli produk yang dipasarkan. Untuk
menetapkan target pasar, perusahaan harus menilai secara hati-hati segmen mana
yang akan dimasuki dan beberapa ukuran segmennya.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penetapan target pasar, antara lain sebagai berikut.
1.
Ukuran Segmen
Perkiraan besarnya segmen yang akan dituju merupakan faktor yang penting
untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk
ditindaklanjuti. Perusahaan yang besar akan memilih segmen dengan folume
penjualan besar dan cenderung menghindari untuk menolak segmen yang kecil.
Sebaliknya perusahaan kecil menghindari segmen yang besar karena mereka akan
memerlukan sumber daya yang lebih banyak lagi.
2.
Sumber Daya Perusahaan
Perusahaan mendapatkan sumber dayanya dari dalam perusahaan sendiri maupun
melalui kerjasama dengan pihak luar. Adapun konsukuensinya bekerja sama dengan
pihak luar yaitu kentungan dan resiko akan ditanggung bersama. Bentuk kerja
sama dengan pihak luar dapat dilakukan dengan production sharing atau dengan
venture.
3.
Analisa Situasi
Perusahaan terlebih dahulu melakukan analisa situasi secara teliti dan
cermat. Analisa situasi ini siataranya berhubungan dengan konsumen, para
pemasok, dan para distributor. Pada umumnya analisa yang dilakukan perusahaan
adalah analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang
dan ancaman yang dihadapi, atau dikenal juga dengan analisa SWOT (strenght,
weakness, opportunities, dan threasts).
4.
Pertumbuhan Segmen
Walaupun ukuran suatu segmen saat ini sangat kecil, bukan tidak mungkin
akan berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang. Sasaran
pemasaran yang paling utama adalah pertumbuhan segmen untuk jangka waktu yang
akan datang. Faktor-faktor yang ikut memengaruhi pertumbuhan segmen diantaranya
seperti angka penjualan dan para pelanggan baru.
5.
Faktor Pesaing
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi
mempunyai potensi laba yang kecil karena banyaknya pesaing. Lebih sedikit
persaingan, lebih menariklah target pasar tersebut untuk dimasuki dan lebih
besar pula laba yang akan didapat. Contohnya persaingan ponsel querty.
Kehadiran ponsel blackberry (dengan tombol querty), sangatlah sukses, sehingga
banyak produsen ponsel meniru model tersebut. Persaingan menjadi semakin ketat
karena para produsen tersebut menawarkan harga yang murah.
Ada lima macam
ancaman persaingan yang memengaruhi kemampuan mendapatkan laba perusahaan,
yaitu.
a.
Pesaing segmen yang sudah ada sebelumnya
Segmen menjadi tidak menarik untuk dimasuki jika sebelumnya sudah banyak
persainganyang ketat dan agresif. Jika pesaing mempunyai daya tahan tinggi
untuk tetap berada pada segmen tersebut, maka kondisi ini akan menyebabkan
perang harga, perang iklan, dan pengenalan ragam lini produk baru, sehingga
akan menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan baru untuk ikut baersaing.
b.
Pendatang baru
Bukanlah suatu hal yang mudah bagi pendatang baru untuk masuk pada segmen
yang banyak diminati perusahaan. Tapi suatu segmen menjadi tidak menarik jika
mengundang beberapa pesain baru, yang mempunyai kapasitas baru, sumber yang
lebih baik dan sarana bagi pertumbuhan pangsa pasar.
c.
Produk pengganti (substitute produce)
suatu segmen menjadi tidak menarik jika terdapat produk pengganti, baik
aktual ataupun potensial. Produk pegganti akan membatasi harga dan laba
potensial yang bisa diperoleh dari suatu segmen. Jika tegnologi atau persaingan
didalam produk pengganti meningkat maka harga dan laba di dalam segmen akan
turun. Misalnya, konsumen yang bbiasa makan nasi, beralih ke makanan pengganti,
seperti mie instan, atau roti. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya laba
penjualan beras.
d.
Meningkatnya kemampuan menawar dari pembeli
Kemampuan menawar konsumen meningkat antara lain karena :
1)
Konsumen menjadi lebih terkonsentarasi atau
terorganisir,
2)
Produk tidak sesuai dengan harga yang harus
ditanggung konsumen,
3)
Konsumen sensitif terhadap harga, atau
4)
Pembeli mengetahui kelemahan penjual/perusahaan.
Jika kemampuan
menawar dari pembeli meningkat, suatu segmen menjadi tidak menarik lagi untuk
dimasuki. Pembeli akan menekan perusahaan agar harga jual bisa turun,
menghendaki pelayanan dan kualitas yang lebih baik dan menyebabkan persaingan
tidak sehat diantara penjual.
e.
Meningkatnya kemampuan menawar dari penyedia
Suatu segmen menjadi tidak menarik tatkala pihak penyedia (penjual)
meningkatkan harga atau menurunkan kualitas produk. Penyedia (penjual)
cenderung untuk ‘berkuasa’ pada saat mereka terorganisir, hanya ada sedikit
barang pengganti, barang tersebut merupakan bahan baku, dan perubahan harga
sangat cepat. Cara menanggulangi hal ini adalah membangun relasi yang baik atau
menggunakan berbagai alternatif sumber dan bahan.
B.
Rencana dan strategi Target Pasar
Penentapan target pasar adalah kegiatan menilai serta memilih satu atau
lebih segmen yang akan dimasuki suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasuki, maka langkah pertama adalah
menghitung dan menilai potensi laba dari tiap segmen yang telah ditentukan
Tujuan penyusunan
rencana pencapaian terget pasar antara lain sebagai berikut.
1.
Pencapaian pasar
yang akan dituju
2.
Pencapaian kualitas barang
3.
Pencapaian kualitas barang
4.
Pencapaian geografis
Dalam menyusun
rencana pencapaian target pasar, perusahaan harus menjalankan strategi yang
tepat dalam rangka menghindari banyaknya persaingan. Strategi yang dijalankan
oleh perusahaan siantaranya penyesuaian harga jual produk yang tepat, saluran
distribusi yang efektif dan promosi yang tepat, sehigga akhirnya perusahaan
akan dapat dengan mudah menjangkau terget pasar (target market).
Ada tiga strategi
target pasar, yaitu sebagai berikut.
a.
undIfferentiated marketing (pemasaran serbasama)
starategi ini didasarkan pada adanya penghematan biaya-biaya alam bidang
pemasaran secara khusus dan biaya-biaya perusahaan secara umum. Adanya
penghematan tersebut antara lain disebabkan karena produk tersebut baru
diperkenalkan kepadaa kosumen, sedangkan hanya terdapat satu atau sedikit ragam
produksinya.
b.
Differentiated marketing (pemasaran serbaneka)
Apabila para pembeli mempunyai selera yang sama, jumlah pembelian terhadap
produk setiap peroide hampir sama, dan reaksi terhadap pemasaran produk juga sama,
maka strstegi yang paling sesuai untuk dijalankan perusahaan adalah strategi
differentiated marketing.
c.
Concentrated marketing (konsentrasi segmen
tunggal)
Concentrated marketing adalah usaha perusahaan untuk memusatkan pemasaran
produk-produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli potensial saja.
Starategi ini ditempuh oleh perusahaan yang tidak berhasil melayani banyak
pembeli (segmen pasara), sehingga usaha pemasaran dipusatkan kepada kelompok
pembeli yang paling menguntungkan
Kekelahan strategi
concentrated marketing adalah :
·
Jika selera konsumen berubah dan perusahaan tiddak
mempunyai produk lain, maka produk yang saat ini sedang dijual tidak laku.
·
Akan mengalami kesulitan jika ada pesaing dengan
produk sama dankualitas yang tidak jauh berbeda namun memiliki harga jual yang
lebih murah.
C.
Tingkat Konsumen Barang dan Sifat Barang
Berbagai produk (barang dan/atau jasa) yang dijual di pasar ditawarkan
dengan berbagai macam bentuk. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun
tidak berwujud, baik bergerak maupun tiddak bergerak, dapat dihabiskan maupun
tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh konsumen.
1.
Barang-Barang Tidak Tahan Lama (Non-Durable Goods)
Barang-barang yang tidak tahan lama adalah produk yang berwujud (tangible
goods) yang dikonsumsikan hanya satu kali atau beberapa kali dalam waktu yang
tidak begitu lama.
Sifat dari
barang-barang yang tidak tahan lama, antara lain :
·
Konsumsi dilakukan secara cepat
·
Cepat habis
·
Sering dilakukan pembelian
·
Banyak dijual di pertokoan
·
Mampu menciptakan kesetiaan pada suatu merek
produk tertentu.
2.
Barang-Barang Tahan Lama
Barang-barang yang tahan lama adalah produk yang berwujud (tangible goods) yang dapat digunakan berkali-kali
tanpa mengurangi jumlah barang-barang
tersebut serta dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Sifat-sifat
barang-barang yang tahan lama adalah :
·
Membutuhkan adanya jaminan (garansi) atau servis,
dan
·
Lebih banyak memerlukan personal selling
3.
Jasa
Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang
diperjual belikan, yang ditawarkan perusahaan untuk dimanfaatkan oleh konsumen,
a.
Produknya tidak nyata/berwujud (intangible). Tidak
dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar atau dibaui sebelum membeli.
b.
Bervariasi. Kualitas jasa tergantung dari siapa
yang menyediakan jasa, kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan.
c.
Dapat musnah. Jasa tidak dapat disimpan untuk
dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.
D.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1.
Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
2.
Menilai Sumber-Sumber
3.
Menetapkan Tujuan Pembelian
4.
Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian
5.
Memutuskan Membeli
6.
Perilaku Sesudah Pembelian
E.
Tujuan Pemakaian Produk
1.
Produk Konsumsi
Produk konsumsi
adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk dipakai sendiri, bukan untuk
dijual maupun diproses lagi. Pembeli produk konsumsi adalah konsumen terakhir.
Secara garis besar, produk konsumsi dapat dikelompokkan menjadi empat golongan,
yaitu :
a.
Produk Shopping (shopping Products)
b.
Produk Spesial (Special Products)
c.
Produk Convenience (Convenience Products)
d.
Produk yang tidak dicari (Unsought Products)
2.
Produk Industri
Produk industri
adalah produk yang beli untuk diperoses kembali bagi kepantingan industri.
Barang industri dapat dikelompokkan menjadi ti golongan, yaitu :
a.
Bahan baku dan suku cadang
Bahan baku dan suku cadang ialah barang-barang yang seluruhnya digunakan
untuk membuat barang jadi.
b.
Barang modal
Barang modal adalah barang-barang yang membantu produksi atau operasi
pembeli.
c.
Perbekalan dan pelayanan (supplies and services)
F.
Lini Produk dan Siklus Kehidupan Produk
1.
Lini Produk (product line)
Lini produk merupakan kelompok produk yang berhubungan erat karena kelompok
produk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok
pelanggan yang sama.
2.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Produk memiliki siklus kehidupan atau umur (life cycle), yaitu sejak suatu
produk mulai diperkenalkan sampai tidak terdapat lagi dipasaran.
a.
Tahap perkenalan (introducetion)
Pada tahap ini,
penyaluran atau distributor produk masih terbatas sehingga laba yang diperoleh
masih rendah.
b.
Tahap pertubuhan (growth)
Pada tahap ini
konsumen mulai mengenal produk yang bersangkutan.
c.
Tahap kedewasaan
Pada tahap ini,
jumlah penjualan mulai meningkat namun lama-kelamaan jumlah penjualan tetap,
bahkan cenderung menurun, laba juga juga mulai menurun sementara semakin ketat.
d.
Tahap penurunan (decline)
Pada tahap ini,
pasar yang dikuasai semakin sempit, jumlah penjualan mulai menurun, laba juga
menurun, bahkan cenderung mengalami kerugian.
Semoga bermanfaat...:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar