Kamis, 27 November 2014
Reading Time: MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR Kelas XII...
Reading Time: MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR Kelas XII...: KEGIATAN BELAJAR 2 MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR Rendirahadityarr@gmail.com A. Pengertian Target Pasar Target pasa...
Rabu, 12 November 2014
MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR Kelas XII Pemasaran SMK
KEGIATAN BELAJAR 2
MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR
Rendirahadityarr@gmail.com
Rendirahadityarr@gmail.com
A.
Pengertian Target Pasar
Target pasar (Target Market) adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi
sasaran pendekatan perusahaan agar mau membeli produk yang dipasarkan. Untuk
menetapkan target pasar, perusahaan harus menilai secara hati-hati segmen mana
yang akan dimasuki dan beberapa ukuran segmennya.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penetapan target pasar, antara lain sebagai berikut.
1.
Ukuran Segmen
Perkiraan besarnya segmen yang akan dituju merupakan faktor yang penting
untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk
ditindaklanjuti. Perusahaan yang besar akan memilih segmen dengan folume
penjualan besar dan cenderung menghindari untuk menolak segmen yang kecil.
Sebaliknya perusahaan kecil menghindari segmen yang besar karena mereka akan
memerlukan sumber daya yang lebih banyak lagi.
2.
Sumber Daya Perusahaan
Perusahaan mendapatkan sumber dayanya dari dalam perusahaan sendiri maupun
melalui kerjasama dengan pihak luar. Adapun konsukuensinya bekerja sama dengan
pihak luar yaitu kentungan dan resiko akan ditanggung bersama. Bentuk kerja
sama dengan pihak luar dapat dilakukan dengan production sharing atau dengan
venture.
3.
Analisa Situasi
Perusahaan terlebih dahulu melakukan analisa situasi secara teliti dan
cermat. Analisa situasi ini siataranya berhubungan dengan konsumen, para
pemasok, dan para distributor. Pada umumnya analisa yang dilakukan perusahaan
adalah analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang
dan ancaman yang dihadapi, atau dikenal juga dengan analisa SWOT (strenght,
weakness, opportunities, dan threasts).
4.
Pertumbuhan Segmen
Walaupun ukuran suatu segmen saat ini sangat kecil, bukan tidak mungkin
akan berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang. Sasaran
pemasaran yang paling utama adalah pertumbuhan segmen untuk jangka waktu yang
akan datang. Faktor-faktor yang ikut memengaruhi pertumbuhan segmen diantaranya
seperti angka penjualan dan para pelanggan baru.
5.
Faktor Pesaing
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi
mempunyai potensi laba yang kecil karena banyaknya pesaing. Lebih sedikit
persaingan, lebih menariklah target pasar tersebut untuk dimasuki dan lebih
besar pula laba yang akan didapat. Contohnya persaingan ponsel querty.
Kehadiran ponsel blackberry (dengan tombol querty), sangatlah sukses, sehingga
banyak produsen ponsel meniru model tersebut. Persaingan menjadi semakin ketat
karena para produsen tersebut menawarkan harga yang murah.
Ada lima macam
ancaman persaingan yang memengaruhi kemampuan mendapatkan laba perusahaan,
yaitu.
a.
Pesaing segmen yang sudah ada sebelumnya
Segmen menjadi tidak menarik untuk dimasuki jika sebelumnya sudah banyak
persainganyang ketat dan agresif. Jika pesaing mempunyai daya tahan tinggi
untuk tetap berada pada segmen tersebut, maka kondisi ini akan menyebabkan
perang harga, perang iklan, dan pengenalan ragam lini produk baru, sehingga
akan menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan baru untuk ikut baersaing.
b.
Pendatang baru
Bukanlah suatu hal yang mudah bagi pendatang baru untuk masuk pada segmen
yang banyak diminati perusahaan. Tapi suatu segmen menjadi tidak menarik jika
mengundang beberapa pesain baru, yang mempunyai kapasitas baru, sumber yang
lebih baik dan sarana bagi pertumbuhan pangsa pasar.
c.
Produk pengganti (substitute produce)
suatu segmen menjadi tidak menarik jika terdapat produk pengganti, baik
aktual ataupun potensial. Produk pegganti akan membatasi harga dan laba
potensial yang bisa diperoleh dari suatu segmen. Jika tegnologi atau persaingan
didalam produk pengganti meningkat maka harga dan laba di dalam segmen akan
turun. Misalnya, konsumen yang bbiasa makan nasi, beralih ke makanan pengganti,
seperti mie instan, atau roti. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya laba
penjualan beras.
d.
Meningkatnya kemampuan menawar dari pembeli
Kemampuan menawar konsumen meningkat antara lain karena :
1)
Konsumen menjadi lebih terkonsentarasi atau
terorganisir,
2)
Produk tidak sesuai dengan harga yang harus
ditanggung konsumen,
3)
Konsumen sensitif terhadap harga, atau
4)
Pembeli mengetahui kelemahan penjual/perusahaan.
Jika kemampuan
menawar dari pembeli meningkat, suatu segmen menjadi tidak menarik lagi untuk
dimasuki. Pembeli akan menekan perusahaan agar harga jual bisa turun,
menghendaki pelayanan dan kualitas yang lebih baik dan menyebabkan persaingan
tidak sehat diantara penjual.
e.
Meningkatnya kemampuan menawar dari penyedia
Suatu segmen menjadi tidak menarik tatkala pihak penyedia (penjual)
meningkatkan harga atau menurunkan kualitas produk. Penyedia (penjual)
cenderung untuk ‘berkuasa’ pada saat mereka terorganisir, hanya ada sedikit
barang pengganti, barang tersebut merupakan bahan baku, dan perubahan harga
sangat cepat. Cara menanggulangi hal ini adalah membangun relasi yang baik atau
menggunakan berbagai alternatif sumber dan bahan.
B.
Rencana dan strategi Target Pasar
Penentapan target pasar adalah kegiatan menilai serta memilih satu atau
lebih segmen yang akan dimasuki suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasuki, maka langkah pertama adalah
menghitung dan menilai potensi laba dari tiap segmen yang telah ditentukan
Tujuan penyusunan
rencana pencapaian terget pasar antara lain sebagai berikut.
1.
Pencapaian pasar
yang akan dituju
2.
Pencapaian kualitas barang
3.
Pencapaian kualitas barang
4.
Pencapaian geografis
Dalam menyusun
rencana pencapaian target pasar, perusahaan harus menjalankan strategi yang
tepat dalam rangka menghindari banyaknya persaingan. Strategi yang dijalankan
oleh perusahaan siantaranya penyesuaian harga jual produk yang tepat, saluran
distribusi yang efektif dan promosi yang tepat, sehigga akhirnya perusahaan
akan dapat dengan mudah menjangkau terget pasar (target market).
Ada tiga strategi
target pasar, yaitu sebagai berikut.
a.
undIfferentiated marketing (pemasaran serbasama)
starategi ini didasarkan pada adanya penghematan biaya-biaya alam bidang
pemasaran secara khusus dan biaya-biaya perusahaan secara umum. Adanya
penghematan tersebut antara lain disebabkan karena produk tersebut baru
diperkenalkan kepadaa kosumen, sedangkan hanya terdapat satu atau sedikit ragam
produksinya.
b.
Differentiated marketing (pemasaran serbaneka)
Apabila para pembeli mempunyai selera yang sama, jumlah pembelian terhadap
produk setiap peroide hampir sama, dan reaksi terhadap pemasaran produk juga sama,
maka strstegi yang paling sesuai untuk dijalankan perusahaan adalah strategi
differentiated marketing.
c.
Concentrated marketing (konsentrasi segmen
tunggal)
Concentrated marketing adalah usaha perusahaan untuk memusatkan pemasaran
produk-produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli potensial saja.
Starategi ini ditempuh oleh perusahaan yang tidak berhasil melayani banyak
pembeli (segmen pasara), sehingga usaha pemasaran dipusatkan kepada kelompok
pembeli yang paling menguntungkan
Kekelahan strategi
concentrated marketing adalah :
·
Jika selera konsumen berubah dan perusahaan tiddak
mempunyai produk lain, maka produk yang saat ini sedang dijual tidak laku.
·
Akan mengalami kesulitan jika ada pesaing dengan
produk sama dankualitas yang tidak jauh berbeda namun memiliki harga jual yang
lebih murah.
C.
Tingkat Konsumen Barang dan Sifat Barang
Berbagai produk (barang dan/atau jasa) yang dijual di pasar ditawarkan
dengan berbagai macam bentuk. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun
tidak berwujud, baik bergerak maupun tiddak bergerak, dapat dihabiskan maupun
tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh konsumen.
1.
Barang-Barang Tidak Tahan Lama (Non-Durable Goods)
Barang-barang yang tidak tahan lama adalah produk yang berwujud (tangible
goods) yang dikonsumsikan hanya satu kali atau beberapa kali dalam waktu yang
tidak begitu lama.
Sifat dari
barang-barang yang tidak tahan lama, antara lain :
·
Konsumsi dilakukan secara cepat
·
Cepat habis
·
Sering dilakukan pembelian
·
Banyak dijual di pertokoan
·
Mampu menciptakan kesetiaan pada suatu merek
produk tertentu.
2.
Barang-Barang Tahan Lama
Barang-barang yang tahan lama adalah produk yang berwujud (tangible goods) yang dapat digunakan berkali-kali
tanpa mengurangi jumlah barang-barang
tersebut serta dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Sifat-sifat
barang-barang yang tahan lama adalah :
·
Membutuhkan adanya jaminan (garansi) atau servis,
dan
·
Lebih banyak memerlukan personal selling
3.
Jasa
Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang
diperjual belikan, yang ditawarkan perusahaan untuk dimanfaatkan oleh konsumen,
a.
Produknya tidak nyata/berwujud (intangible). Tidak
dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar atau dibaui sebelum membeli.
b.
Bervariasi. Kualitas jasa tergantung dari siapa
yang menyediakan jasa, kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan.
c.
Dapat musnah. Jasa tidak dapat disimpan untuk
dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.
D.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1.
Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
2.
Menilai Sumber-Sumber
3.
Menetapkan Tujuan Pembelian
4.
Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian
5.
Memutuskan Membeli
6.
Perilaku Sesudah Pembelian
E.
Tujuan Pemakaian Produk
1.
Produk Konsumsi
Produk konsumsi
adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk dipakai sendiri, bukan untuk
dijual maupun diproses lagi. Pembeli produk konsumsi adalah konsumen terakhir.
Secara garis besar, produk konsumsi dapat dikelompokkan menjadi empat golongan,
yaitu :
a.
Produk Shopping (shopping Products)
b.
Produk Spesial (Special Products)
c.
Produk Convenience (Convenience Products)
d.
Produk yang tidak dicari (Unsought Products)
2.
Produk Industri
Produk industri
adalah produk yang beli untuk diperoses kembali bagi kepantingan industri.
Barang industri dapat dikelompokkan menjadi ti golongan, yaitu :
a.
Bahan baku dan suku cadang
Bahan baku dan suku cadang ialah barang-barang yang seluruhnya digunakan
untuk membuat barang jadi.
b.
Barang modal
Barang modal adalah barang-barang yang membantu produksi atau operasi
pembeli.
c.
Perbekalan dan pelayanan (supplies and services)
F.
Lini Produk dan Siklus Kehidupan Produk
1.
Lini Produk (product line)
Lini produk merupakan kelompok produk yang berhubungan erat karena kelompok
produk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok
pelanggan yang sama.
2.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Produk memiliki siklus kehidupan atau umur (life cycle), yaitu sejak suatu
produk mulai diperkenalkan sampai tidak terdapat lagi dipasaran.
a.
Tahap perkenalan (introducetion)
Pada tahap ini,
penyaluran atau distributor produk masih terbatas sehingga laba yang diperoleh
masih rendah.
b.
Tahap pertubuhan (growth)
Pada tahap ini
konsumen mulai mengenal produk yang bersangkutan.
c.
Tahap kedewasaan
Pada tahap ini,
jumlah penjualan mulai meningkat namun lama-kelamaan jumlah penjualan tetap,
bahkan cenderung menurun, laba juga juga mulai menurun sementara semakin ketat.
d.
Tahap penurunan (decline)
Pada tahap ini,
pasar yang dikuasai semakin sempit, jumlah penjualan mulai menurun, laba juga
menurun, bahkan cenderung mengalami kerugian.
Semoga bermanfaat...:D
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR Kelas Dua Belas SMK
KEGIATAN BELAJAR 1
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR
A.
Pengertian Segmentasi Pasar
Menurut Kolter, Bowen dan Makens, pasar terdiri dari pembeli yang
berbeda-beda dalam berbagai hal, seperti keinginan, sumber daya, lokasi, sikpa
pembeli, dan kebasaan membeli. Karena tiap pembeli memiliki kebutuhan dan
keinginan yang unik, maka tiap pembeli merupakan pasar potensial tersendiri.
Kegiatan yang harus dilakukan sebelum perusahaan memasarkan barang atau
jasa adalah melakukan segmentasi pasar, menentukan target pasar, dan
memosisikan usahanya (segmenting, targeting, positioning/STP). Kegiatan ini
perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan kegiatan pemasaran.
Segmen pasar adalah kelompok-kelompok pembeli yang dibedakan menurut
kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk
yang berbeda. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satun pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen. Dengan kata lain,
segmentasi pasar mengidentifikasi berbagai kelompok dalam pasar yang mempunyai
kesamaan dalam kebutuhan dan respons mereka terhadap promosi. Selain itu
segmentasi dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan
perusahaan.
Manfaat utama
yang diperoleh dengan segmentasi pasar adalah sebagai berikut.
1.
Segmentasi pasar dapat memperbaiki proses alokasi
sumber daya pemasaran yang dimiliki perusahaan. Dengan biaya promosi yang sama,
penjualan dan keuntungan dapat ditingkatkan jika dialokasikan pada segmen pasar
yang sesuai.
2.
Segmentasi memungkinkan perusahaan melakukan
proses identifikasi kesempatan pemasaran dengan cara lebih baik.
3.
Segmentasi memberi arah yang jelas bagi
perencanaan perusahaan untuk kelompok konsumen yang menjadi pasar sasaran
(target pasar).
4.
Segmentasi menjadi dasar bagi upaya menempatkan
produk dalam persaingan.
5.
Segmentasi pasar memberikan arah bagi pengembangan
produk perusahaan.
B.
Tujuan dan Strategi Segmentasi Pasar
1.
Strategi Konsentarasi
Dengan berkonsentrasi pada segmen target pasar tunggal memungkinkan
sebuahperusahaan dengan sumber daya yang terbatas untuk bersaing dengan
perusahaan yang lebih besar. Meskipun demikian, strategi ini juga memiliki
kelemahan. Jika penjualan dikonsentarasikan pada segmen tunggal dan permintaan
segmen tersebut produk menurun, otomatis sumber daya finansial perusahaan pun
akan melemah.
2.
Strategi Multisegmen
Strategi multisegmen sering kali memerlukan volume produk yang lebih besar,
materi yang lebih besar dibandingkan strategi konsentrasi. Perusahaan yang
menerapkan pendekatan multisegmen biasanya mengeluarkan biaya pemasranyang
lebih banyak, karena pendekatan ini memerlukan beberapa rencana promosi dan
metode distribusi yang berbeda, juga biaya perencanaan, pengorganisasian, serta
pengendalian aktivitas pemasaran yang lebih banyak.
3.
Strategi Gabungan
Perusahaan mengarahkan upaya pemasarannya pada dua atau lebih segmen dengan
menerapkan bauran pemasaran yang sama pada setiap segmen. Pada strategi ini,
perusahaan lebih memfokuskan pada kesamaan tiap segmen pasar daripada perbedaan
karakteristiknya. Strategi ini tidak memerlukan biaya yang besar karena hanya
menerapkan satu bauran pemasaran saja, sehingga strategi ini menarik bagi
perusahaan yang memiliki sumber daya terbatas.
4.
Strategi Pasar yang Efektif
Untuk mendapatkan manfaant yang maksimal, maka segmentasi pasar harus
memenuhi syarat berikut.
1.
Dapat Diukur (Measurable)
Daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu, artinya
bahwa mengelompokkan pasar hendaknya tidak terlalu luas dan jangan terlalu
sempit. Jika terlalu luas, maka sifatnya masih homogen sehingga reaksi konsumen
terhadap kegiatan pemasaran masih ditanggapi dengan cara yang berbeda-beda.
Jika terlalu sempit maka akan berakibat terlampau banyak segmen pasar yang
berbeda yang memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
2.
Dapat Dicapai (Accessible)
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif dalam arti
bahwa secara wajar mereka akan mempunyai respon tertentu jika mendapat
perlakuan pemasaran tertentu pula. Misalnya, perusahaan pakaian levi’s
mengarahkan produknya untuk kalangan atas yang lebih mementingkan produk
bermutu dan merek. Namun perusahaan ini tidak akan dapat menjangkau jika
ternyata konsumen yang dibidik sekarang lebih mementingkan harga dan terbuka
pada merek apapun.
3.
Dapat Dibedakan (differentiable)
Segmen harus dapat dibedakan, artinya dapat dipisahkan kedalam segmen atau kelompok-kelompok yang memiliki
sifat yang berbeda, sehingga segmen-segmen itu akan mempunyai reaksi yang
berbeda terhadap perlakuan dan program pemasaran yang berbeda. Misalnya, jika
wanita yang sudah menikah dan belum menikah mempunyai respon yang serupa pada
penjualan peralatan dapur, maka mereka tidak berada dalam segmen yang berbeda.
4.
Besarnya/Jumlahnya Haruslah Cukup Berarti
(Substansial)
Jumloah segmen harus cukup berarti agar segmentasi menjadi cukup luas
sehingga penguasaan terhadapnya akan cukup menguntungkan. Jadi, satu segmen
haruslah merupakan kelompok homogen yang cukup besar sehingga satu program
pemasaran khusus cukupp memadai untuk disusun dan dilakuakn. Misalnya, jumlah
segmen tidak memadai jika ada pengusaha yang membuka toko perlengkapan golf
disebuah pedesaan yang sebagian besar penduduknya adalah petani.
5.
Dapat Dilaksanakan /Harus Bersifat Operasional
(Actionable)
Hal ini berarti bahwa program-program yang efektif dapat disusun untuk
dapat menarik minat suatu segmen pasar. Misalnya, ada suatu biro perjalanan
kecil yang telah membagi segmenya menjadi enam segmen dan hanya mempunyai
jumlah karyawan yang sedikit, akan sulit bagi perusahaan untuk mengembangkan
program pemasaran yang berbeda-beda bagi setiap segmennya.
5.
Segmentasi Pasar Dilihat Dari Segi Geografis,
Demografis, dan Psikografis.
1.
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dilakuakn dengan cara mengelompokkan konsumen yang
tersebar diberbagai wilayah kedalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit
geografis, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kota, arah mata angin, atau
bahkan kawasan tertentu.
2.
Segmentasi Demografis
Demografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ilmu tentang
susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk. Demografi menjadi dasar segmentasi
karena masalah kependudukandenggan variable-variable kependudukan.
Segmetasi demografis dilakuakan dengan cara mengelompokkan konsumen atas
dasar variable demografis seperti umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga,
pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
a.
Tahap siklus kehidupan dan usia
Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah seiring dengan perkembangan usia.
Beberapa perusahaan menggunakan segmentasi siklus kehidupan dan usia atau
menerapkan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok usia dan siklus
kehidupan yang berbeda.
b.
Segmentasi berdasarkan jenis kelamin
Segmentasi ini telah lama diterapkan pada produk pakaian, model potongan
rambut, kosmetik, dan majalah. Bayak perusahaan yang memperhatikan kesempatan
untuk segmentasi jenis kelamin.
c.
Segmentasi berdasarkan pendidikan dan pekerjaan
Pasar untuk produk tertentu dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan
pekerjaan. Sebagai akibat dari semakin bertambahnya orang berpendidikan tinggi
maupun berpenghasilan tinggi, maka akan terjadi perubahan dalam alternatif
produk yang lebih selektif dalam hal selera. Dalam segmentasi pasar, pekerjaan
merupakan variable yang lebih penting untuk diperhatikan daripada pendapatan.
Orang yang berpenghasilan relatif sama dapat berbeda dalam pola pembelian
karena perbedaan sikap, minat dan gaya hidup.
3.
Segmentasi Psikografis
Faktor ini menitik beratkan pada masalah status sosial, kepribadian, sikap
mental, serta manfaat produk yang dibeli seseorang. Seseorang yang berbeda
dalam kelompok demografi yang sama belum tentu menunjukan aspek psikografis
yang sama. Segmentasi psikografis membedakan kelompok konsumen berdasarkan
tingkat sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian yang masing-masing dapat
memiliki kerangka yang sangat berbeda.
a.
Ciri kepribadian
Perusahaan memanfaatkan variable kepribadian untuk memilah pasar dengan
memberikan ciri produk mereka yang sesuai dengan kepribadian konsumen. Strategi
segmentasi pasar yang didasarkan pada kepribadian telah berhasil digunakan
untuk pemasaran produk kosmetik, kendaraan bermotor, dan asuransi. Banyak
perusahaan menyesuaikan iklannya untuk menarik perhatian konsumen yang memiliki
ciri kepribadian yang ekslusif. Meskipun segmen pasar yang dijangkau tidak
dapat diukur (un-measurable), penjual mengetahui bahwa segmen tersebut ada dan
berharap mendapatkan konsumen dari kelompok berciri ekslusif tersebut.
b.
Gaya hidup
Perusahaan memperhatikan gaya hidup konsumen yang diterapkan dalam
segmentasi pasar, minat konsumen kepada suatu produk dipengaruhi oleh gaya
hidup dan dari produk yang mereka beli haruslah dapat tereksprentasikan gaya hidup
mereka. Segmentasi gaya hidup merupakan sarana pemsaran yang efektif. Meskipun
demikian dalam segmentasi ini dijumpai beberapa keterbatasan sebagaimana halnya
pada segmentasi berdasarkan ciri kepribadian yaitu kelompok konsumen yang
ekslusif dan tertentu saja. Misalnya untuk produk otomotif, beberapa produk
mobil dikhusukan untuk kalangan menengah kebawah dan menengah keatas.
4.
Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon, terhadap produk.
a.
Kesempatan
Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan kesempatan ketika mereka mendapat
ide untuk membeli, melakuakn pembelian, atau menggunakan barang yang mereka
beli. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan meningkatkan kegunaan
produk.
b.
Pencarian manfaat
Dalam hal ini, pembentukan segmentasi adalah unntuk mengelompokkan konsumen
berdasarkan perbedaan manfaat produk yang diperlukan. Segmentasi manfaat
memerlukan cara mengetahui manfaat yang diinginkan dari penggunaan suatu
produk, type orang yang mencari manfaat, dan merek yang memberikan manfaat.
Satu segmentasi manfaat dalam mereka yang menekankan pada aspek ekonomi
(harga), proteksi (perlindungan terhadap gigi), kosmetik, dan manfaat berupa
rasa pasta gigi. Diketahui tiga segmen manfaat: ekonomis, pengobatan, dan rasa.
Setiap kelompok manfaat mempunyai sifat atau ciri demografis, perilaku, dan
psikografis.
c.
Status Loyalitas
Pasara juga dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas (kesetiaan)
konsumen. Sebagian konsumen dapat loyal pada merek tertentu, toko tertentu,
juga perusahaan tertentu sementara konsumen yang lain loyal pada beberapa
merek.meskipun demikian, ada sebagian konsumen yang tidak menunjukan loyalitas
pada merek apapun. Mereka selalu membeli merek tertentu akan mengalami
kesulitan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar, dan perusahaan baru
akan mengalami kesulitan untuk memasukinya.
d.
Tingkat kesiapan konsumen
Tingkat kesiapan konsumen untuk membeli suatu produk berbeda antara yang
satu dengan yang lain. Sikap konsumen terhadap produk bervariasi,mulai dari
yang tidak mengetahui suatu produk hingga yang tertarik dan cendrung untuk
membeli. Jumlah yang relatif pada setiap tingkat kesiapan konsumen merupakan
kendala bagi perusahaan dalam mendesain program pemasarannya.
Semoga Bermanfaat Saudara... :DRendirahadityarr@gmail.com
Langganan:
Komentar (Atom)