Kamis, 27 November 2014

Rabu, 12 November 2014

MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR Kelas XII Pemasaran SMK

KEGIATAN BELAJAR 2
MENYUSUN RENCANA PENCAPAIAN TARGET PASAR
Rendirahadityarr@gmail.com

A.      Pengertian Target Pasar
Target pasar (Target Market) adalah suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan perusahaan agar mau membeli produk yang dipasarkan. Untuk menetapkan target pasar, perusahaan harus menilai secara hati-hati segmen mana yang akan dimasuki dan beberapa ukuran segmennya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan target pasar, antara lain sebagai berikut.
1.       Ukuran Segmen
Perkiraan besarnya segmen yang akan dituju merupakan faktor yang penting untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk ditindaklanjuti. Perusahaan yang besar akan memilih segmen dengan folume penjualan besar dan cenderung menghindari untuk menolak segmen yang kecil. Sebaliknya perusahaan kecil menghindari segmen yang besar karena mereka akan memerlukan sumber daya yang lebih banyak lagi.
2.       Sumber Daya Perusahaan
Perusahaan mendapatkan sumber dayanya dari dalam perusahaan sendiri maupun melalui kerjasama dengan pihak luar. Adapun konsukuensinya bekerja sama dengan pihak luar yaitu kentungan dan resiko akan ditanggung bersama. Bentuk kerja sama dengan pihak luar dapat dilakukan dengan production sharing atau dengan venture.
3.       Analisa Situasi
Perusahaan terlebih dahulu melakukan analisa situasi secara teliti dan cermat. Analisa situasi ini siataranya berhubungan dengan konsumen, para pemasok, dan para distributor. Pada umumnya analisa yang dilakukan perusahaan adalah analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi, atau dikenal juga dengan analisa SWOT (strenght, weakness, opportunities, dan threasts).
4.       Pertumbuhan Segmen
Walaupun ukuran suatu segmen saat ini sangat kecil, bukan tidak mungkin akan berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang. Sasaran pemasaran yang paling utama adalah pertumbuhan segmen untuk jangka waktu yang akan datang. Faktor-faktor yang ikut memengaruhi pertumbuhan segmen diantaranya seperti angka penjualan dan para pelanggan baru.

5.       Faktor Pesaing
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi mempunyai potensi laba yang kecil karena banyaknya pesaing. Lebih sedikit persaingan, lebih menariklah target pasar tersebut untuk dimasuki dan lebih besar pula laba yang akan didapat. Contohnya persaingan ponsel querty. Kehadiran ponsel blackberry (dengan tombol querty), sangatlah sukses, sehingga banyak produsen ponsel meniru model tersebut. Persaingan menjadi semakin ketat karena para produsen tersebut menawarkan harga yang murah.
Ada lima macam ancaman persaingan yang memengaruhi kemampuan mendapatkan laba perusahaan, yaitu.
a.       Pesaing segmen yang sudah ada sebelumnya
Segmen menjadi tidak menarik untuk dimasuki jika sebelumnya sudah banyak persainganyang ketat dan agresif. Jika pesaing mempunyai daya tahan tinggi untuk tetap berada pada segmen tersebut, maka kondisi ini akan menyebabkan perang harga, perang iklan, dan pengenalan ragam lini produk baru, sehingga akan menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan baru untuk ikut baersaing.
b.      Pendatang baru
Bukanlah suatu hal yang mudah bagi pendatang baru untuk masuk pada segmen yang banyak diminati perusahaan. Tapi suatu segmen menjadi tidak menarik jika mengundang beberapa pesain baru, yang mempunyai kapasitas baru, sumber yang lebih baik dan sarana bagi pertumbuhan pangsa pasar.
c.       Produk pengganti (substitute produce)
suatu segmen menjadi tidak menarik jika terdapat produk pengganti, baik aktual ataupun potensial. Produk pegganti akan membatasi harga dan laba potensial yang bisa diperoleh dari suatu segmen. Jika tegnologi atau persaingan didalam produk pengganti meningkat maka harga dan laba di dalam segmen akan turun. Misalnya, konsumen yang bbiasa makan nasi, beralih ke makanan pengganti, seperti mie instan, atau roti. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya laba penjualan beras.
d.      Meningkatnya kemampuan menawar dari pembeli
Kemampuan menawar konsumen meningkat antara lain karena :
1)      Konsumen menjadi lebih terkonsentarasi atau terorganisir,
2)      Produk tidak sesuai dengan harga yang harus ditanggung konsumen,
3)      Konsumen sensitif terhadap harga, atau
4)      Pembeli mengetahui kelemahan penjual/perusahaan.
Jika kemampuan menawar dari pembeli meningkat, suatu segmen menjadi tidak menarik lagi untuk dimasuki. Pembeli akan menekan perusahaan agar harga jual bisa turun, menghendaki pelayanan dan kualitas yang lebih baik dan menyebabkan persaingan tidak sehat diantara penjual.
e.      Meningkatnya kemampuan menawar dari penyedia
Suatu segmen menjadi tidak menarik tatkala pihak penyedia (penjual) meningkatkan harga atau menurunkan kualitas produk. Penyedia (penjual) cenderung untuk ‘berkuasa’ pada saat mereka terorganisir, hanya ada sedikit barang pengganti, barang tersebut merupakan bahan baku, dan perubahan harga sangat cepat. Cara menanggulangi hal ini adalah membangun relasi yang baik atau menggunakan berbagai alternatif sumber dan bahan.
B.      Rencana dan strategi Target Pasar
Penentapan target pasar adalah kegiatan menilai serta memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasuki, maka langkah pertama adalah menghitung dan menilai potensi laba dari tiap segmen yang telah ditentukan
Tujuan penyusunan rencana pencapaian terget pasar antara lain sebagai berikut.
1.       Pencapaian pasar  yang akan dituju
2.       Pencapaian kualitas barang
3.       Pencapaian kualitas barang
4.       Pencapaian geografis
Dalam menyusun rencana pencapaian target pasar, perusahaan harus menjalankan strategi yang tepat dalam rangka menghindari banyaknya persaingan. Strategi yang dijalankan oleh perusahaan siantaranya penyesuaian harga jual produk yang tepat, saluran distribusi yang efektif dan promosi yang tepat, sehigga akhirnya perusahaan akan dapat dengan mudah menjangkau terget pasar (target market).
Ada tiga strategi target pasar, yaitu sebagai berikut.
a.       undIfferentiated marketing (pemasaran serbasama)
starategi ini didasarkan pada adanya penghematan biaya-biaya alam bidang pemasaran secara khusus dan biaya-biaya perusahaan secara umum. Adanya penghematan tersebut antara lain disebabkan karena produk tersebut baru diperkenalkan kepadaa kosumen, sedangkan hanya terdapat satu atau sedikit ragam produksinya.
b.      Differentiated marketing (pemasaran serbaneka)
Apabila para pembeli mempunyai selera yang sama, jumlah pembelian terhadap produk setiap peroide hampir sama, dan reaksi terhadap pemasaran produk juga sama, maka strstegi yang paling sesuai untuk dijalankan perusahaan adalah strategi differentiated marketing.

c.       Concentrated marketing (konsentrasi segmen tunggal)
Concentrated marketing adalah usaha perusahaan untuk memusatkan pemasaran produk-produknya pada satu atau beberapa kelompok pembeli potensial saja. Starategi ini ditempuh oleh perusahaan yang tidak berhasil melayani banyak pembeli (segmen pasara), sehingga usaha pemasaran dipusatkan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan
Kekelahan strategi concentrated marketing adalah :
·         Jika selera konsumen berubah dan perusahaan tiddak mempunyai produk lain, maka produk yang saat ini sedang dijual tidak laku.
·         Akan mengalami kesulitan jika ada pesaing dengan produk sama dankualitas yang tidak jauh berbeda namun memiliki harga jual yang lebih murah.

C.      Tingkat Konsumen Barang dan Sifat Barang
Berbagai produk (barang dan/atau jasa) yang dijual di pasar ditawarkan dengan berbagai macam bentuk. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tiddak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
1.       Barang-Barang Tidak Tahan Lama (Non-Durable Goods)
Barang-barang yang tidak tahan lama adalah produk yang berwujud (tangible goods) yang dikonsumsikan hanya satu kali atau beberapa kali dalam waktu yang tidak begitu lama.
Sifat dari barang-barang yang tidak tahan lama, antara lain :
·         Konsumsi dilakukan secara cepat
·         Cepat habis
·         Sering dilakukan pembelian
·         Banyak dijual di pertokoan
·         Mampu menciptakan kesetiaan pada suatu merek produk tertentu.

2.       Barang-Barang Tahan Lama
Barang-barang yang tahan lama adalah produk yang berwujud (tangible  goods) yang dapat digunakan berkali-kali tanpa  mengurangi jumlah barang-barang tersebut serta dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Sifat-sifat barang-barang yang tahan lama adalah :
·         Membutuhkan adanya jaminan (garansi) atau servis, dan
·         Lebih banyak memerlukan personal selling

3.       Jasa
Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperjual belikan, yang ditawarkan perusahaan untuk dimanfaatkan oleh konsumen,
a.       Produknya tidak nyata/berwujud (intangible). Tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar atau dibaui sebelum membeli.
b.      Bervariasi. Kualitas jasa tergantung dari siapa yang menyediakan jasa, kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan.
c.       Dapat musnah. Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.

D.      Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1.       Menganalisa Keinginan dan Kebutuhan
2.       Menilai Sumber-Sumber
3.       Menetapkan Tujuan Pembelian
4.       Mengidentifikasikan Alternatif Pembelian
5.       Memutuskan Membeli
6.       Perilaku Sesudah Pembelian

E.       Tujuan Pemakaian Produk
1.       Produk Konsumsi
Produk konsumsi adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk dipakai sendiri, bukan untuk dijual maupun diproses lagi. Pembeli produk konsumsi adalah konsumen terakhir. Secara garis besar, produk konsumsi dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu :
a.       Produk Shopping (shopping Products)
b.      Produk Spesial (Special Products)
c.       Produk Convenience (Convenience Products)
d.      Produk yang tidak dicari (Unsought Products)

2.       Produk Industri
Produk industri adalah produk yang beli untuk diperoses kembali bagi kepantingan industri. Barang industri dapat dikelompokkan menjadi ti golongan, yaitu :
a.       Bahan baku dan suku cadang
Bahan baku dan suku cadang ialah barang-barang yang seluruhnya digunakan untuk membuat barang jadi.
b.      Barang modal
Barang modal adalah barang-barang yang membantu produksi atau operasi pembeli.
c.       Perbekalan dan pelayanan (supplies and services)

F.       Lini Produk dan Siklus Kehidupan Produk
1.       Lini Produk (product line)
Lini produk merupakan kelompok produk yang berhubungan erat karena kelompok produk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama.
2.       Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Produk memiliki siklus kehidupan atau umur (life cycle), yaitu sejak suatu produk mulai diperkenalkan sampai tidak terdapat lagi dipasaran.
a.       Tahap perkenalan (introducetion)
Pada tahap ini, penyaluran atau distributor produk masih terbatas sehingga laba yang diperoleh masih rendah.
b.      Tahap pertubuhan (growth)
Pada tahap ini konsumen mulai mengenal produk yang bersangkutan.
c.       Tahap kedewasaan
Pada tahap ini, jumlah penjualan mulai meningkat namun lama-kelamaan jumlah penjualan tetap, bahkan cenderung menurun, laba juga juga mulai menurun sementara semakin ketat.
d.      Tahap penurunan (decline)

Pada tahap ini, pasar yang dikuasai semakin sempit, jumlah penjualan mulai menurun, laba juga menurun, bahkan cenderung mengalami kerugian.

Semoga bermanfaat...:D

MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR Kelas Dua Belas SMK

KEGIATAN BELAJAR 1
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR

A.      Pengertian Segmentasi Pasar
Menurut Kolter, Bowen dan Makens, pasar terdiri dari pembeli yang berbeda-beda dalam berbagai hal, seperti keinginan, sumber daya, lokasi, sikpa pembeli, dan kebasaan membeli. Karena tiap pembeli memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, maka tiap pembeli merupakan pasar potensial tersendiri.
Kegiatan yang harus dilakukan sebelum perusahaan memasarkan barang atau jasa adalah melakukan segmentasi pasar, menentukan target pasar, dan memosisikan usahanya (segmenting, targeting, positioning/STP). Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan kegiatan pemasaran.
Segmen pasar adalah kelompok-kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satun pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Dengan kata  lain, segmentasi pasar mengidentifikasi berbagai kelompok dalam pasar yang mempunyai kesamaan dalam kebutuhan dan respons mereka terhadap promosi. Selain itu segmentasi dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan perusahaan.
Manfaat utama yang diperoleh dengan segmentasi pasar adalah sebagai berikut.
1.       Segmentasi pasar dapat memperbaiki proses alokasi sumber daya pemasaran yang dimiliki perusahaan. Dengan biaya promosi yang sama, penjualan dan keuntungan dapat ditingkatkan jika dialokasikan pada segmen pasar yang sesuai.
2.       Segmentasi memungkinkan perusahaan melakukan proses identifikasi kesempatan pemasaran dengan cara lebih baik.
3.       Segmentasi memberi arah yang jelas bagi perencanaan perusahaan untuk kelompok konsumen yang menjadi pasar sasaran (target pasar).
4.       Segmentasi menjadi dasar bagi upaya menempatkan produk dalam persaingan.
5.       Segmentasi pasar memberikan arah bagi pengembangan produk perusahaan.

B.      Tujuan dan Strategi Segmentasi Pasar
1.       Strategi Konsentarasi
Dengan berkonsentrasi pada segmen target pasar tunggal memungkinkan sebuahperusahaan dengan sumber daya yang terbatas untuk bersaing dengan perusahaan yang lebih besar. Meskipun demikian, strategi ini juga memiliki kelemahan. Jika penjualan dikonsentarasikan pada segmen tunggal dan permintaan segmen tersebut produk menurun, otomatis sumber daya finansial perusahaan pun akan melemah.

2.       Strategi Multisegmen
Strategi multisegmen sering kali memerlukan volume produk yang lebih besar, materi yang lebih besar dibandingkan strategi konsentrasi. Perusahaan yang menerapkan pendekatan multisegmen biasanya mengeluarkan biaya pemasranyang lebih banyak, karena pendekatan ini memerlukan beberapa rencana promosi dan metode distribusi yang berbeda, juga biaya perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian aktivitas pemasaran yang lebih banyak.
3.       Strategi Gabungan
Perusahaan mengarahkan upaya pemasarannya pada dua atau lebih segmen dengan menerapkan bauran pemasaran yang sama pada setiap segmen. Pada strategi ini, perusahaan lebih memfokuskan pada kesamaan tiap segmen pasar daripada perbedaan karakteristiknya. Strategi ini tidak memerlukan biaya yang besar karena hanya menerapkan satu bauran pemasaran saja, sehingga strategi ini menarik bagi perusahaan yang memiliki sumber daya terbatas.
4.       Strategi Pasar yang Efektif
Untuk mendapatkan manfaant yang maksimal, maka segmentasi pasar harus memenuhi syarat berikut.
1.       Dapat Diukur (Measurable)
Daya beli setiap segmen harus dapat diukur dengan tingkat tertentu, artinya bahwa mengelompokkan pasar hendaknya tidak terlalu luas dan jangan terlalu sempit. Jika terlalu luas, maka sifatnya masih homogen sehingga reaksi konsumen terhadap kegiatan pemasaran masih ditanggapi dengan cara yang berbeda-beda. Jika terlalu sempit maka akan berakibat terlampau banyak segmen pasar yang berbeda yang memerlukan perlakuan yang berbeda pula.
2.       Dapat Dicapai (Accessible)
Seberapa jauh segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif dalam arti bahwa secara wajar mereka akan mempunyai respon tertentu jika mendapat perlakuan pemasaran tertentu pula. Misalnya, perusahaan pakaian levi’s mengarahkan produknya untuk kalangan atas yang lebih mementingkan produk bermutu dan merek. Namun perusahaan ini tidak akan dapat menjangkau jika ternyata konsumen yang dibidik sekarang lebih mementingkan harga dan terbuka pada merek apapun.
3.       Dapat Dibedakan (differentiable)
Segmen harus dapat dibedakan, artinya dapat dipisahkan kedalam  segmen atau kelompok-kelompok yang memiliki sifat yang berbeda, sehingga segmen-segmen itu akan mempunyai reaksi yang berbeda terhadap perlakuan dan program pemasaran yang berbeda. Misalnya, jika wanita yang sudah menikah dan belum menikah mempunyai respon yang serupa pada penjualan peralatan dapur, maka mereka tidak berada dalam segmen yang berbeda.
4.       Besarnya/Jumlahnya Haruslah Cukup Berarti (Substansial)
Jumloah segmen harus cukup berarti agar segmentasi menjadi cukup luas sehingga penguasaan terhadapnya akan cukup menguntungkan. Jadi, satu segmen haruslah merupakan kelompok homogen yang cukup besar sehingga satu program pemasaran khusus cukupp memadai untuk disusun dan dilakuakn. Misalnya, jumlah segmen tidak memadai jika ada pengusaha yang membuka toko perlengkapan golf disebuah pedesaan yang sebagian besar penduduknya adalah petani.
5.       Dapat Dilaksanakan /Harus Bersifat Operasional (Actionable)
Hal ini berarti bahwa program-program yang efektif dapat disusun untuk dapat menarik minat suatu segmen pasar. Misalnya, ada suatu biro perjalanan kecil yang telah membagi segmenya menjadi enam segmen dan hanya mempunyai jumlah karyawan yang sedikit, akan sulit bagi perusahaan untuk mengembangkan program pemasaran yang berbeda-beda bagi setiap segmennya.
5.       Segmentasi Pasar Dilihat Dari Segi Geografis, Demografis, dan Psikografis.
1.       Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis dilakuakn dengan cara mengelompokkan konsumen yang tersebar diberbagai wilayah kedalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografis, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, kota, arah mata angin, atau bahkan kawasan tertentu.
2.       Segmentasi Demografis
Demografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk. Demografi menjadi dasar segmentasi karena masalah kependudukandenggan variable-variable kependudukan.
Segmetasi demografis dilakuakan dengan cara mengelompokkan konsumen atas dasar variable demografis seperti umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pendapatan, kedudukan, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.
a.       Tahap siklus kehidupan dan usia
Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah seiring dengan perkembangan usia. Beberapa perusahaan menggunakan segmentasi siklus kehidupan dan usia atau menerapkan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok usia dan siklus kehidupan yang berbeda.


b.      Segmentasi berdasarkan jenis kelamin
Segmentasi ini telah lama diterapkan pada produk pakaian, model potongan rambut, kosmetik, dan majalah. Bayak perusahaan yang memperhatikan kesempatan untuk segmentasi jenis kelamin.

c.       Segmentasi berdasarkan pendidikan dan pekerjaan
Pasar untuk produk tertentu dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan. Sebagai akibat dari semakin bertambahnya orang berpendidikan tinggi maupun berpenghasilan tinggi, maka akan terjadi perubahan dalam alternatif produk yang lebih selektif dalam hal selera. Dalam segmentasi pasar, pekerjaan merupakan variable yang lebih penting untuk diperhatikan daripada pendapatan. Orang yang berpenghasilan relatif sama dapat berbeda dalam pola pembelian karena perbedaan sikap, minat dan gaya hidup.
3.       Segmentasi Psikografis
Faktor ini menitik beratkan pada masalah status sosial, kepribadian, sikap mental, serta manfaat produk yang dibeli seseorang. Seseorang yang berbeda dalam kelompok demografi yang sama belum tentu menunjukan aspek psikografis yang sama. Segmentasi psikografis membedakan kelompok konsumen berdasarkan tingkat sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian yang masing-masing dapat memiliki kerangka yang sangat berbeda.
a.       Ciri kepribadian
Perusahaan memanfaatkan variable kepribadian untuk memilah pasar dengan memberikan ciri produk mereka yang sesuai dengan kepribadian konsumen. Strategi segmentasi pasar yang didasarkan pada kepribadian telah berhasil digunakan untuk pemasaran produk kosmetik, kendaraan bermotor, dan asuransi. Banyak perusahaan menyesuaikan iklannya untuk menarik perhatian konsumen yang memiliki ciri kepribadian yang ekslusif. Meskipun segmen pasar yang dijangkau tidak dapat diukur (un-measurable), penjual mengetahui bahwa segmen tersebut ada dan berharap mendapatkan konsumen dari kelompok berciri ekslusif tersebut.
b.      Gaya hidup
Perusahaan memperhatikan gaya hidup konsumen yang diterapkan dalam segmentasi pasar, minat konsumen kepada suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup dan dari produk yang mereka beli haruslah dapat tereksprentasikan gaya hidup mereka. Segmentasi gaya hidup merupakan sarana pemsaran yang efektif. Meskipun demikian dalam segmentasi ini dijumpai beberapa keterbatasan sebagaimana halnya pada segmentasi berdasarkan ciri kepribadian yaitu kelompok konsumen yang ekslusif dan tertentu saja. Misalnya untuk produk otomotif, beberapa produk mobil dikhusukan untuk kalangan menengah kebawah dan menengah keatas.
4.       Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku membagi konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon, terhadap produk.


a.       Kesempatan
Konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan kesempatan ketika mereka mendapat ide untuk membeli, melakuakn pembelian, atau menggunakan barang yang mereka beli. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan meningkatkan kegunaan produk.
b.      Pencarian manfaat
Dalam hal ini, pembentukan segmentasi adalah unntuk mengelompokkan konsumen berdasarkan perbedaan manfaat produk yang diperlukan. Segmentasi manfaat memerlukan cara mengetahui manfaat yang diinginkan dari penggunaan suatu produk, type orang yang mencari manfaat, dan merek yang memberikan manfaat. Satu segmentasi manfaat dalam mereka yang menekankan pada aspek ekonomi (harga), proteksi (perlindungan terhadap gigi), kosmetik, dan manfaat berupa rasa pasta gigi. Diketahui tiga segmen manfaat: ekonomis, pengobatan, dan rasa. Setiap kelompok manfaat mempunyai sifat atau ciri demografis, perilaku, dan psikografis.
c.       Status Loyalitas
Pasara juga dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas (kesetiaan) konsumen. Sebagian konsumen dapat loyal pada merek tertentu, toko tertentu, juga perusahaan tertentu sementara konsumen yang lain loyal pada beberapa merek.meskipun demikian, ada sebagian konsumen yang tidak menunjukan loyalitas pada merek apapun. Mereka selalu membeli merek tertentu akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar, dan perusahaan baru akan mengalami kesulitan untuk memasukinya.
d.      Tingkat kesiapan konsumen
Tingkat kesiapan konsumen untuk membeli suatu produk berbeda antara yang satu dengan yang lain. Sikap konsumen terhadap produk bervariasi,mulai dari yang tidak mengetahui suatu produk hingga yang tertarik dan cendrung untuk membeli. Jumlah yang relatif pada setiap tingkat kesiapan konsumen merupakan kendala bagi perusahaan dalam mendesain program pemasarannya.



 Semoga Bermanfaat Saudara... :DRendirahadityarr@gmail.com